Kenapa Kurs PayPal Berbeda? Begini Cara Mengakalinya!

Oleh Adi Nugraha

29 April 2025

579

Kenapa Kurs PayPal Berbeda

Pernahkah kamu merasa nilai tukar PayPal lebih rendah saat menarik uang ke rekening bank lokal, atau lebih tinggi saat melakukan pembayaran dalam mata uang asing? Jika iya, kamu tidak sendirian. Banyak user PayPal bertanya ke kami, kenapa kurs PayPal berbeda dari kurs bank atau nilai tukar pasar.

 

Perbedaan kurs ini memang nyata, dan bisa berdampak langsung pada jumlah uang yang kamu terima atau bayarkan. Artikel ini akan membahas kenapa kurs PayPal berbeda, bagaimana sistem konversi mereka bekerja, dan tips praktis agar kamu tidak rugi terlalu besar karena selisih kurs.

 

Penyebab Perbedaan Kurs PayPal

 

Perbedaan kurs PayPal dibandingkan dengan kurs bank atau kurs pasar bukanlah kesalahan sistem—ini adalah bagian dari model bisnis PayPal itu sendiri. Berikut beberapa penyebab utamanya:

 

1. Biaya Konversi yang Disisipkan

 

PayPal menetapkan markup atau margin tertentu pada kurs mata uang. Ini adalah biaya tersembunyi yang mereka tambahkan saat kamu melakukan konversi dari satu mata uang ke mata uang lain.

Misalnya, jika kurs pasar USD ke IDR adalah Rp15.000, maka PayPal bisa menetapkan kurs Rp14.400–14.700. Selisih ini adalah keuntungan yang mereka ambil.

 

2. Kebijakan Internal dan Margin Keuntungan

 

PayPal tidak hanya mengikuti kurs real-time, mereka juga menambahkan lapisan keamanan terhadap fluktuasi pasar. Ini artinya kurs bisa “diamankan” agar tidak terlalu berubah-ubah, tapi konsekuensinya adalah pengguna mendapat nilai tukar yang kurang kompetitif.

 

3. Transaksi Internasional & Kompleksitas Mata Uang

 

Setiap kali kamu bertransaksi lintas mata uang, sistem PayPal harus mempertimbangkan biaya konversi antar negara, regulasi lokal, dan biaya pengelolaan risiko. Semua ini dikompensasi melalui kurs yang lebih tinggi atau lebih rendah dari standar pasar.

 

4. Tidak Transparan Seperti Bank

 

Berbeda dengan bank atau platform forex yang sering menunjukkan kurs jual dan beli secara terbuka, PayPal langsung menampilkan nominal akhir tanpa transparansi detail kurs. Ini membuat pengguna merasa kursnya “berbeda” atau kurang adil.

 

Bagaimana PayPal Menentukan Kurs yang Berlaku?

 

PayPal menetapkan kurs konversi sendiri yang tidak selalu mengikuti kurs pasar saat itu. Proses ini melibatkan beberapa faktor berikut:

 

1. Menggunakan Kurs Internal + Margin

 

PayPal menggunakan referensi dari penyedia layanan keuangan global seperti Bloomberg atau Reuters, namun menambahkan markup sebesar 3–4% tergantung pada jenis transaksi dan mata uang. Jadi, meskipun kurs pasar menunjukkan 1 USD = Rp15.000, kurs PayPal bisa turun menjadi Rp14.400–14.600.

 

2. Kurs Beli vs Kurs Jual

 

  • Kurs beli PayPal berlaku saat kamu mengubah mata uang asing menjadi Rupiah (misalnya menarik saldo USD ke rekening bank di Indonesia).

  • Kurs jual PayPal berlaku saat kamu membayar dalam mata uang asing menggunakan saldo dalam Rupiah.

Selisih antara keduanya inilah yang sering membuat pengguna merasa rugi dalam dua arah transaksi.

 

3. Penyesuaian Otomatis Saat Transaksi

 

PayPal tidak menetapkan kurs secara manual. Kurs disesuaikan secara otomatis berdasarkan sistem internal mereka saat kamu mengeksekusi transaksi. Jadi, kamu tidak bisa memilih sendiri kurs terbaik.

 

4. Tidak Ada Opsi Mengunci Kurs

 

Berbeda dengan platform perbankan yang memungkinkan pengguna memilih waktu terbaik untuk konversi, di PayPal kurs langsung dikenakan saat transaksi dikonfirmasi. Ini bisa merugikan jika kamu tidak mengecek kurs terlebih dahulu.

 

Tips untuk Mengurangi Biaya Konversi PayPal

 

Meski pengguna tidak bisa sepenuhnya menghindari perbedaan kurs PayPal, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk meminimalkan dampaknya. Berikut tips praktis yang bisa langsung kamu terapkan:

 

1. Simpan Saldo dalam Mata Uang Asli

 

Jika kamu menerima pembayaran dalam USD, pertahankan saldo dalam USD. Jangan langsung konversi ke IDR jika belum perlu.
Keuntungannya: Kamu bisa menunggu kurs yang lebih menguntungkan sebelum menarik dana ke rekening lokal.

 

2. Lakukan Transaksi dalam Mata Uang yang Sama

 

Saat membayar seseorang atau membeli produk/jasa, gunakan mata uang yang sama dengan saldo yang kamu miliki di akun PayPal.
Contoh: Jika kamu punya saldo USD, pilih pembayaran dalam USD agar tidak ada biaya konversi.

 

3. Gunakan Rekening Bank yang Mendukung Mata Uang Asing

 

Beberapa bank di Indonesia seperti Jenius atau Bank BCA memiliki fitur rekening USD. Dengan menghubungkan akun PayPal ke rekening USD, kamu bisa menghindari konversi IDR di PayPal, dan mendapatkan kurs yang lebih kompetitif dari bank.

 

4. Cek Kurs Sebelum Transaksi

 

Sebelum menarik dana atau membayar dalam mata uang lain, cek dulu simulasi nilai tukarnya di halaman konversi PayPal.
Tips: Gunakan kalkulator konversi di dalam akun PayPal untuk melihat estimasi yang akan diterapkan.

 

5. Pertimbangkan Alternatif Layanan

 

Untuk kebutuhan top-up saldo PayPal atau pembayaran dalam jumlah besar, kamu bisa menggunakan penyedia pihak ketiga yang menawarkan kurs lebih transparan dan rendah.

 

Menggunakan Layanan Saldohub untuk Pembayaran PayPal dengan Biaya Lebih Murah

 

Jika kamu merasa kurs konversi PayPal terlalu tinggi atau tidak transparan, kamu tidak sendirian. Banyak pengguna aktif PayPal di Indonesia mencari alternatif yang lebih hemat dan efisien—dan di sinilah Saldohub hadir sebagai solusi.

 

Apa Itu Saldohub?

 

Saldohub adalah layanan terpercaya yang membantu pengguna PayPal melakukan:

 

 

Keuntungan Menggunakan Saldohub

 

✅ Kurs yang lebih jelas dan bersaing dibanding kurs PayPal standar
Tanpa markup tersembunyi, semua biaya diinformasikan di awal
Transaksi cepat dan aman, cocok untuk kebutuhan profesional dan bisnis
✅ Dukungan customer service responsif untuk membantu setiap langkah transaksi

 

Cocok untuk Siapa?

  • Freelancer yang menerima pembayaran dalam USD atau EUR

  • Pebisnis online yang bertransaksi lintas negara

  • Siapa saja yang ingin mengurangi kerugian akibat perbedaan kurs PayPal

 

Dengan Saldohub, kamu bisa tetap menggunakan PayPal, namun dengan kontrol lebih besar terhadap nilai tukar dan biaya yang kamu keluarkan.

 

Kesimpulan

Perbedaan kurs PayPal dibanding kurs bank atau pasar memang sering membuat pengguna merasa rugi—terutama bagi mereka yang aktif dalam transaksi internasional. Namun, memahami kenapa kurs PayPal berbeda akan membantumu mengambil keputusan yang lebih cerdas saat melakukan konversi atau pembayaran.

 

Ringkasan langkah praktis yang bisa kamu lakukan:

  • Hindari konversi otomatis jika tidak mendesak.

  • Gunakan mata uang yang sama dalam transaksi.

  • Pertimbangkan menggunakan rekening mata uang asing.

  • Cek estimasi kurs sebelum konfirmasi transaksi.

  • Gunakan layanan alternatif seperti Saldohub untuk kurs yang lebih kompetitif.

 

Dengan strategi yang tepat, kamu bisa tetap menggunakan PayPal tanpa harus kehilangan terlalu banyak akibat selisih kurs.

Bagikan postingan ini