Kenapa Kartu Debit Ditolak PayPal? Ini Penyebab dan Solusinya!
Kalau kamu pernah mencoba menambahkan kartu debit ke akun PayPal dan malah dapat notifikasi penolakan, kamu nggak sendirian. Banyak pengguna PayPal—terutama...
Dalam dunia pembayaran internasional, dua nama besar yang paling sering digunakan oleh freelancers, pemilik bisnis online, dan pekerja lepas global adalah Payoneer dan PayPal. Keduanya menawarkan layanan pengiriman dan penerimaan uang lintas negara, namun memiliki perbedaan signifikan dalam biaya, kemudahan penggunaan, dan integrasi dengan berbagai platform.
Jika Anda sedang mempertimbangkan mana yang lebih baik antara Payoneer atau PayPal, artikel ini akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat berdasarkan kebutuhan Anda — baik sebagai individu, freelancer, maupun pemilik usaha.
Sebelum membandingkan keduanya, penting untuk memahami apa itu Payoneer dan PayPal, serta bagaimana masing-masing bekerja dalam konteks pembayaran internasional.
PayPal adalah platform pembayaran digital yang memungkinkan pengguna untuk mengirim, menerima, dan menyimpan uang secara online. Didirikan pada tahun 1998, PayPal kini menjadi salah satu sistem pembayaran paling luas digunakan di dunia. Pengguna dapat menautkan akun mereka dengan kartu kredit, debit, atau rekening bank, dan melakukan transaksi di jutaan situs e-commerce.
Tujuan utama PayPal: mempermudah transaksi online secara cepat dan aman, terutama untuk pembelian barang, jasa, atau pembayaran lintas negara.
Payoneer adalah layanan keuangan yang diluncurkan pada tahun 2005, dan dirancang untuk memfasilitasi pembayaran lintas negara, terutama bagi freelancer, marketplace global (seperti Upwork dan Amazon), serta bisnis internasional. Payoneer menyediakan akun virtual bank di berbagai mata uang (USD, EUR, GBP, dll.), sehingga pengguna bisa menerima pembayaran dari klien atau platform luar negeri layaknya rekening lokal.
Fokus utama Payoneer: memudahkan pengelolaan pendapatan internasional, terutama bagi pengguna yang bekerja atau menjual produk/jasa secara global.
Sebelum membandingkan keduanya, penting untuk memahami apa itu Payoneer dan PayPal, serta bagaimana masing-masing bekerja dalam konteks pembayaran internasional.
PayPal adalah platform pembayaran digital yang memungkinkan pengguna untuk mengirim, menerima, dan menyimpan uang secara online. Didirikan pada tahun 1998, PayPal kini menjadi salah satu sistem pembayaran paling luas digunakan di dunia. Pengguna dapat menautkan akun mereka dengan kartu kredit, debit, atau rekening bank, dan melakukan transaksi di jutaan situs e-commerce.
Tujuan utama PayPal: mempermudah transaksi online secara cepat dan aman, terutama untuk pembelian barang, jasa, atau pembayaran lintas negara.
Payoneer adalah layanan keuangan yang diluncurkan pada tahun 2005, dan dirancang untuk memfasilitasi pembayaran lintas negara, terutama bagi freelancer, marketplace global (seperti Upwork dan Amazon), serta bisnis internasional. Payoneer menyediakan akun virtual bank di berbagai mata uang (USD, EUR, GBP, dll.), sehingga pengguna bisa menerima pembayaran dari klien atau platform luar negeri layaknya rekening lokal.
Fokus utama Payoneer: memudahkan pengelolaan pendapatan internasional, terutama bagi pengguna yang bekerja atau menjual produk/jasa secara global.
Salah satu pertimbangan paling krusial dalam memilih antara Payoneer dan PayPal adalah struktur biayanya. Bagi banyak pengguna, terutama freelancer dan pelaku bisnis internasional, biaya yang dikenakan bisa berdampak langsung pada margin keuntungan.
Biaya Konversi Mata Uang: Sekitar 3-4% di atas kurs pasar.
Biaya Penarikan ke Bank Lokal (Indonesia): Sekitar Rp16.000 untuk saldo di bawah Rp1.500.000; gratis untuk penarikan lebih dari itu.
Tidak ada biaya bulanan.
Kelemahan: Biaya tersembunyi seperti konversi mata uang sering kali luput dari perhatian pengguna, dan bisa menggerus nilai pembayaran secara signifikan.
Biaya Penerimaan Dana dari Platform Global (misalnya Upwork, Amazon, Fiverr): Gratis.
Transfer dari sesama akun Payoneer: Gratis.
Biaya Penarikan ke Bank Lokal: Sekitar Rp50.000 per transaksi (tergantung nilai tukar dan bank lokal).
Biaya Konversi Mata Uang: Sekitar 2% di atas kurs pasar.
Biaya Tahunan untuk Kartu Debit Payoneer: $29.95 (jika menggunakan kartu).
Kelebihan: Untuk pengguna yang sering menerima dana dari marketplace atau klien luar negeri, struktur biaya Payoneer cenderung lebih hemat — terutama jika transaksi dilakukan dalam mata uang asing dan langsung digunakan untuk pembelian atau penarikan di luar negeri.
Kesimpulan Biaya:
Untuk transaksi pribadi dan belanja online, PayPal lebih fleksibel.
Untuk pembayaran dari klien internasional atau marketplace, Payoneer lebih efisien dalam biaya.
Payoneer dirancang untuk memfasilitasi pembayaran lintas negara secara efisien, terutama bagi pengguna yang aktif di dunia freelance dan e-commerce global. Namun seperti layanan lainnya, Payoneer juga memiliki sisi kuat dan sisi lemah.
Akun Virtual Multivaluta (USD, EUR, GBP, dll.)
Memudahkan pengguna menerima pembayaran dari klien global seolah-olah mereka memiliki rekening lokal di negara tersebut.
Gratis Terima Dana dari Marketplace Populer
Tidak ada biaya untuk menerima pembayaran dari mitra seperti Upwork, Fiverr, Amazon, dan lainnya.
Transfer Antar Akun Payoneer Gratis
Jika rekan kerja atau klien Anda juga menggunakan Payoneer, Anda bisa menghemat biaya transfer.
Mendukung Penarikan ke Bank Lokal di Indonesia
Meski ada biaya penarikan, prosesnya cukup cepat dan mendukung banyak bank.
Cocok untuk Skala Bisnis dan Freelance
Banyak digunakan oleh pelaku usaha online, agensi, dan freelancer profesional.
Biaya Penarikan Cukup Tinggi
Dibandingkan PayPal, biaya penarikan ke rekening lokal bisa lebih mahal, terutama jika dilakukan dalam jumlah kecil.
Biaya Tahunan Kartu Fisik
Untuk pengguna yang ingin memiliki kartu debit Payoneer, ada biaya tahunan sekitar $29.95.
Kurang Populer untuk Pembayaran Retail
Tidak sepopuler PayPal untuk pembelian online di toko global atau platform seperti eBay.
Verifikasi Akun Bisa Rumit untuk Pemula
Beberapa pengguna mengeluhkan proses KYC (Know Your Customer) yang memakan waktu saat pertama kali mendaftar.
PayPal adalah salah satu layanan pembayaran digital paling populer di dunia, digunakan oleh jutaan pengguna untuk transaksi personal maupun bisnis. Namun, meskipun terkenal karena kemudahannya, PayPal juga memiliki kekurangan yang perlu diperhatikan.
Mudah Digunakan dan Terintegrasi Luas
PayPal mendukung integrasi dengan hampir semua platform e-commerce, marketplace, dan toko online.
Populer untuk Transaksi Retail Global
Cocok untuk belanja di Amazon, eBay, dan situs internasional lainnya. Banyak penjual menyediakan opsi pembayaran melalui PayPal.
Transaksi Cepat dan Realtime
Pengiriman dan penerimaan dana antar akun PayPal bisa berlangsung dalam hitungan detik.
Perlindungan Konsumen dan Dispute Resolution
PayPal menawarkan fitur perlindungan pembeli dan penjual, memudahkan pengajuan sengketa jika terjadi masalah.
Tidak Ada Biaya Bulanan
Cocok bagi pengguna kasual yang hanya sesekali bertransaksi.
Biaya Konversi Mata Uang Tinggi
Salah satu komplain terbesar adalah nilai tukar tidak kompetitif, plus markup tambahan hingga 4%.
Biaya untuk Penerimaan Dana Internasional
Freelancer atau pemilik bisnis harus membayar biaya cukup besar untuk setiap pembayaran yang diterima.
Akun Sering Dibatasi Tanpa Peringatan Jelas
Sistem keamanan otomatis kadang terlalu agresif, sehingga akun bisa “limited” saat mendeteksi aktivitas mencurigakan.
Tidak Mendukung Semua Negara Secara Penuh
Meskipun tersedia di banyak negara, beberapa fitur dibatasi tergantung lokasi pengguna.
Memilih antara Payoneer atau PayPal sangat bergantung pada jenis pekerjaan atau bisnis yang Anda jalankan. Keduanya memiliki keunggulan tersendiri yang bisa lebih cocok untuk segmen pengguna tertentu.
Payoneer unggul jika Anda bekerja di platform seperti Upwork, Fiverr, atau menerima pembayaran dari klien luar negeri secara rutin. Biaya lebih rendah untuk menerima dana dari marketplace, dan adanya akun virtual multivaluta membuat pengelolaan pembayaran jadi lebih fleksibel.
PayPal cocok jika Anda juga menggunakan platform seperti PayPal.me untuk klien langsung atau membutuhkan metode cepat untuk pembelian online dan pembayaran instan.
Rekomendasi: Freelancer dengan klien dari marketplace → Payoneer
Freelancer dengan klien personal atau pembayaran satuan → PayPal
PayPal lebih baik jika Anda menjalankan toko online yang menerima pembayaran dari konsumen global. Platform ini sudah terintegrasi dengan berbagai CMS dan gateway seperti Shopify, WooCommerce, dsb.
Payoneer cocok untuk bisnis B2B yang menerima pembayaran besar dari mitra luar negeri, supplier, atau affiliate programs.
Rekomendasi: Bisnis retail/e-commerce B2C → PayPal
Bisnis B2B, agensi, atau eksportir jasa → Payoneer
Memilih antara Payoneer vs PayPal bukan soal siapa yang lebih unggul secara mutlak, melainkan siapa yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan model transaksi Anda.
Kriteria | PayPal | Payoneer |
---|---|---|
Penerimaan Dana dari Klien Personal | ✅ | ❌ |
Terintegrasi dengan Toko Online | ✅ | ❌ |
Biaya Konversi Lebih Rendah | ❌ | ✅ |
Cocok untuk Marketplace Freelance | ❌ | ✅ |
Transfer ke Bank Lokal Indonesia | ✅ (lebih murah) | ✅ (lebih fleksibel) |
Fitur Kartu Debit | ✅ | ✅ (berbayar) |
Pilih PayPal jika Anda butuh fleksibilitas untuk transaksi retail, pembayaran personal, dan kemudahan integrasi dengan berbagai platform bisnis online.
Pilih Payoneer jika Anda freelancer aktif di marketplace global atau pebisnis internasional yang ingin memaksimalkan efisiensi biaya dan mengelola banyak mata uang.
Jika Anda mengalami kendala saat top-up atau menarik dana dari PayPal, atau ingin mempermudah pengelolaan pembayaran lintas negara, coba gunakan layanan dari Saldohub.
Saldohub menyediakan berbagai solusi, termasuk top-up saldo PayPal, dan jasa pembayaran internasional, dan dukungan untuk berbagai platform pembayaran.